Saturday, November 3, 2018


Bisnis
B
isnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan, sekelompok orang atau organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan tujuan utamanya adalah memperoleh keuntungan/laba (profit). Pada dasarnya, kita melakukan bisnis adalah untuk memperoleh laba atau keuntungan (profit).

Klasifikasi Bisnis :
·         Manufaktur adalah suatu proses pengolahan barang non jasa yang bersifat fisik, kata manufaktur sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “manus faktus” yang artinya dibuat atau diolah dengan menggunakan tangan. Contoh bisnis manufaktur adalah pabrik pembuatan batu bata dan tempe.
·         Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak yang lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan, produksi jasa dapat terikat atau tidak terikat pada suatu produk fisik. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
·         Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi konsumen adalah distributor dan konsumen. Contoh toko waralaba.
·         Bisnis Pertanian dan Pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman dan barang tambang seperti minyak bumi dan batu bara.
·         Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
·         Bisnis Transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain. Contonya Travel.

Perbedaan Bisnis Yang Mengejar Dengan Yang Tidak Mengejar Laba, Sebagai Berikut :
 Bisnis Yang Mengejar Laba   
1.   Bisnis yang mencari untung sebanyak – banyaknya.
2.   Bisni yang hanya memasang harga yang tinggi guna untuk mendapatkan untung yang banyak.
3.   Biasanya pemilik bisnis akan mengupayakan hasil yang maksimal supaya dapat memakmurkan diri sendiri.
4.   Hasil barang yang di jual untuk keperluan pribadi.
Bisnis Yang Tidak Mengejar Laba
1.     Biasanya bisnis  ini bergerak dalam lembaga social yang tujuanya untuk membantu sesama.
2.     Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh anggotanya. Contoh : Koperasi
3.     Hanya mengambil sedikit keuntungan dari barang yang dia jual, bertujuan untuk mendatangkan pembeli/pelanggan supaya menjadi lebih banyak.
4.     Tidak mengutamakan keuntungan tetapi menjalin.
Masalah Bisnis Yang Dihadapi Para  Produsen


1.     Waktu
Waktu adalah salah satu masalah yang paling sering dihadapi pengusaha. Banyak pengusaha yang tidak bisa membagi waktunya dengan baik sehingga menyebabkan masalah bisnis lainnya seperti telat meeting yang bisa menyebabkan kehilangan klien, atau jatuh sakit karena terlalu banyak memikirkan pekerjaan. Untuk itu, seorang pengusaha harus mulai menerapkan manajemen waktu yang baik dengan mencoba membuat jadwal harian sendiri agar semua rencana pada hari itu dapat berjalan dengan baik.

2.   Kurang percaya diri
       Banyak pengusaha yang kurang percaya diri untuk mengakui bahwa ia memiliki sebuah bisnis. Hal ini biasanya terjadi ketika baru memulai bisnis dan bisnisnya masih kecil ataupun belum berkembang. Karena kurang percaya diri inilah pengusaha jadi tidak mudah dikenali oleh orang lain. Padahal dengan percaya diri yang tinggi, Anda secara tidak langsung dapat melakukan branding terhadap diri sendiri sebagai pengusaha yang menjual produk atau jasa tertentu. Dengan begitu, Anda dan produk yang dijual pun secara langsung dapat lebih mudah dikenali orang lain.

3.   Tidak Ada Dukungan Keluarga
Beberapa orang masih berpikir berbisnis itu bukanlah zona aman dan bisa memberikan kerugian besar. Hal inilah yang membuat banyak keluarga tidak mendukung anggota keluarganya memulai bisnis. Padahal, dukungan keluargalah yang dapat mendorong Anda menjalankan sebuah bisnis. Jadi, jika Anda belum mendapat dukungan keluarga, matangkan diri Anda sendiri dan fokuslah mengelola bisnis dengan baik. Dengan begitu, keluarga akan melihat bahwa Anda serius menjalankan bisnis.

4. Pindah Bidang Bisinis
       Ada beberapa pengusaha yang mudah menyerah ketika mendapati bisnisnya sepi dan tidak berkembang. Misalnya Anda menjual sepatu dan sepi pesanan, lalu pindah ke bisnis furniture tapi tidak berkembang, kemudian pindah lagi ke bisnis lainnya. Hal inilah yang sebenarnya membuat bisnis Anda tidak berkembang. Jika Anda mendapati bisnis yang sepi dan tidak berkembang, yang harus Anda lakukan adalah fokus dan pikirkan strategi baru untuk mengembangkan bisnis.

5. Perang Harga
       Ini adalah masalah yang sering terjadi saat ini. Banyaknya pesaing yang berani memberikan harga lebih murah, membuat Anda ingin menurunkan harga jual. Dengan menurunkan harga, otomatis margin keuntungan yang didapat menjadi kecil. Untuk keluar dari masalah ini, jangan pernah Anda menurunkan harga, tapi cobalah memberikan harga yang cocok sesuai dengan kualitas yang Anda berikan. Lalu berikan pelayanan yang baik dan membuat pelanggan Anda puas. Kenapa? Karena tidak semua konsumen menginginkan harga yang murah, tapi ada juga konsumen yang mencari produk atau barang dengan kualitas bagus dan bisa memberikan kenyamanan dalam berbelanja.

6. Manejemen Keuangan Yang Buruk
       Keuangan adalah salah satu hal penting yang harus dikelola dengan bijak untuk kelangsungan perusahaan. Jika keuangan tidak dikelola dengan baik, pendapatan dan pengeluaran tidak akan terkontrol, sehingga bisa menyebabkan kebangkritan. Dengan manajemen keuangan yang baik, Anda dapat dengan mudah membuat perencanaan, memonitor dan mengontrol keuangan, hingga mengatur modal kerja.

 Daftar Pustaka


No comments:

Post a Comment